Desa Bulian

Denpasar, 26 September 2025 – Panggung Terbuka Ardha Candra di UPTD Taman Budaya Provinsi Bali hari ini dipenuhi semangat juang yang luar biasa. Ratusan kader Posyandu dari seluruh kabupaten di Bali berkumpul dalam acara akbar Temu Kader Posyandu se-Bali Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Tim Pembina Posyandu Provinsi Bali.

Acara ini merupakan wujud apresiasi sekaligus langkah strategis pemerintah provinsi untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan kapasitas para pahlawan kesehatan di lini terdepan. Kehadiran para kader dari berbagai desa, yang rela menempuh perjalanan jauh, membuktikan dedikasi mereka yang tak terbatas untuk mewujudkan Bali Sehat. Dihadiri oleh Gubernur Bali Bapak Wayan Koster, Ketua TP Posyandu Provinsi Bali, dan Kader Posyandu Se Bali

Agenda utama dan yang paling dinantikan dalam pertemuan ini adalah penyampaian materi sosialisasi mengenai Posyandu 6 SPM (Standar Pelayanan Minimal). Materi ini sangat penting karena bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh Posyandu di Bali, tanpa terkecuali, memberikan pelayanan dengan kualitas dan standar yang seragam.

Secara umum, 6 SPM ini mencakup berbagai aspek esensial, mulai dari pelayanan ibu hamil, balita, kesehatan lingkungan, hingga edukasi gizi. Dengan diterapkannya 6 SPM, diharapkan:

1. Kualitas Pelayanan Merata: Tidak ada perbedaan kualitas pelayanan antara Posyandu di kota besar dengan Posyandu di pelosok desa.
2. Pencegahan Stunting Optimal: Kader mendapatkan bekal pengetahuan terkini mengenai deteksi dini dan intervensi gizi untuk pencegahan stunting.
3. Administrasi Tertib: Pencatatan dan pelaporan kegiatan Posyandu menjadi lebih terstruktur dan akuntabel.
4. Meningkatnya Partisipasi: Kader didorong untuk menjadi agen perubahan yang mampu menggerakkan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat.

Pemilihan Panggung Terbuka Ardha Candra sebagai lokasi acara memberikan nuansa yang unik. Tempat yang identik dengan ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ini seolah menjadi simbol bahwa semangat pengabdian terhadap kesehatan sama pentingnya dengan pelestarian budaya. Kesehatan dan budaya adalah dua pilar yang menyokong kehidupan masyarakat Bali.

Para kader diberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana mengintegrasikan program Posyandu ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dengan pendekatan budaya lokal. Diskusi berlangsung interaktif, di mana para kader saling berbagi praktik terbaik (best practice) yang telah mereka terapkan di desa masing-masing. Selain penyampaian materi, ditampilkan juga berupa hiburan-hiburan kesenian Khas Bali.

Acara Temu Kader Posyandu se-Bali 2025 telah berakhir dengan sukses, ditutup dengan tekad bulat dari seluruh kader untuk segera menerapkan ilmu yang didapat.

Semoga semangat persatuan dan pengetahuan baru mengenai Posyandu 6 SPM ini dapat dibawa kembali ke desa masing-masing. Kader berdaya, Bali Sehat!