Desa Bulian

Kecamatan Kubutambahan
Kabupaten Buleleng
Provinsi Bali

Desa Bulian

Pasar Desa Masih Amburadul, Bapak Perbekel Kumpulkan Seluruh Pedagang

21 Januari 2020 08:23:31 WITA

Pasar Desa Masih Amburadul, Bapak Perbekel Kumpulkan Seluruh Pedagang

Kebersihan dan kerapian desa menjadi salah satu syarat untuk kemajuan sebuah desa, mengingat hal tersebut Bapak Perbekel masih melihat banyak hal yang harus diperbaiki dan diperhatikan lagi sehingga hari ini Kamis, 16 Januari 2020 seluruh pedagang dikumpulkan di gedung aula kantor desa Bulian guna membahas masalah ini. Hadir pula Bapak jro Kelian Desa Adat & prajuru dan ketua kelompok masing2 wilayah.
Masalah pasar Desa yang amburadul sehingga menyebabkan terganggunya lalu lintas jalan umum bahkan berpeluang mengakibatkan kecelakaan. Bapak mekel mengakui saat ini desa Bulian memang belum memiliki tempat khusus untuk pasar Desa tapi tahun depan akan mulai direncanakan & disiapkan lokasi yaitu di lapangan desa Bulian. Selain pasar desa juga akan dibuatkan panggung hiburan rakyat.

Berhubung belum adanya pasar desa saat ini, bapak mekel menyampikan agar lebih rapi lagi dalam penataan meja dan setelah selesai berjualan, bapak mekel meminta agar meja – meja tidak diletakan begitu saja di pinggir jalan tapi disimpan ditempat yang seharusnya agar tidak merusak kerapian jalan.

Selain itu disampaikan juga agar menjaga kebersihan kiri dan kanan jalan saat berjualan, tidak membuang sampah sembarangan atau bahkan ke aliran air got. Selanjutnya yang menjadi perhatian bapak mekel adalah terkait tentang tamanisasi atau kerapian pohon yang berada disepanjang jalan umum atau protocol.
Bapak mekel menghimbau agar :
1. Daun pepohonan dari tanah pekarangan rumah yang melewati badan jalan harap dirapikan atau dipotong agar tidak mengganggu lalu lintas.
2. Dilarang menanam pohon atau tanaman di jalan milik pemerintah
3. Diharapkan menanam bunga dipekarang depan rumah dengan jenis bunga yang sama
Terkait tentang tamanisasi ini akan mulai diperlakukan minggu depan dengan dikoordinasi oleh masing – masing Kadus wilayah.

Pembahasan yang terakhir dari bapak perbekel adalah terkait tentang parkir, kedepannya parkir akan diterapkan biaya retribusi.