Upacara Mepeningan Desa Bulian

unud 23 Agustus 2022 15:31:28 WITA

Upacara Mepeningan/Ngamedalang Ida Ratu Hyang Sakti Pingit 


Desa Adat Kubutambahan, 10 kilometer sebelah timur dari Kota Singaraja sampai sekarang masih tetap memegang tatanan adat agama yang diwarikan oleh leluhurnya. Salah satunya yang terlihat hingga sekarang yaitu masih dilaksanakannya Upacara Ngamedalang Ida Ratu Hyang Sakti Pingit.
 
Upacara Ngamedalang Ida Ratu Hyang Pingit adalah salah satu upacara dewa yadnya bagi masyarakat adat Desa Kubutambahan, sebagai salah satu rangkaian Upacara Ngusaba Penyanjan yang telah dilaksanakan pada Purnama Ketiga. Upacara ini dilaksanakan setiap Hari Purnama Kapat, setiap 5 tahun sekali. Diperlukan persetujuan oleh Para Dulu Desa dalam Paruman Metata Linggih Desa Negak Desa Adat Kubutambahan, untuk menentukan apakah upacara bisa dilaksanakan atau tidak.

 

Ida Ratu Hyang Sakti Pingit

Ida Ratu Hyang Sakti Pingit, merupakan sebutan bagi masyarakat Desa Kubutambahan dan Bulian bagi Bhatara yang dipuja sebagai Ratu Hyang. Beliau merupakan salah satu Abhiseka Raja Bali yang ke-19 sesuai dengan tata urutan Raja Bali Kuno (Dr. Gorris). Beliau bernama lengkap “Paduka Bhatara Cri Hyang Ning Hyang Adi Dewa Lencana”, ini sesuai dengan Prasasti Bulian B berkuasa pada tahun Caka 1172 (1250 M).

Beliau berstana di kawasan Jurang Pingit wilayah Desa Bulian (Pura Gede), juga yang dipuja sebagai Adi Dewa merupakan satu-satunya di Bali yang dipuja dalam wujud Prelingga. Tetapi sampai saat ini letak pasti Pralingga beliau masih menjadi misteri.


 

Kaitan Bulian dan Kubutambahan

Apabila Ngemadalang Ida Ratu Hyang Sakti Pingit dilaksanakan di Bulian, maka di waktu yang sama di Desa Kubutambahan dilaksanakan Ngusaba Dungsil (Purnama Kapat). Kaitan historis antara Desa Bulian dengan Desa Kubutambahan berlangsung sejak zaman Bali Kuno. Menurut Dr. Gorris, nama Kubutambahan berawal dari migrasi orang Bulian ke daerah Utara untuk membuka lahan pertanian sehingga bertambah “kubu-kubu” di area yang baru ini sebagai tambahan dari kubu yang berada di Bulian.

Hal ini dibuktikan dalam Prasasti Bulian B (1250 M) disebutkan bahwa Desa ini (Kubutambahan) sebelumnya bernama Desa Kawista, yang atas permohonan para Tetua Desa Bulian, kepada Raja Bali diberikanlah Desa Kawista ini untuk dijadikan lahan baru pertanian dan tempat tinggal baru. Haitan historis lain dibuktikan pula dengan sebutan nama Purnama Bulian (Purnama Kalender) dan Purnama Kubutambahan (Pangelong Apisan).


  

Rangkaian Upacara Mepeningan/Ngamedalang Ida Ratu Hyang Sakti Pingit 

Upacara Mepeningan adalah upacara penyucian / menghening-hening pralingga Ida Bhatara untuk disucikan atau ngewangsuh/nyangling yang dilaksanakan menuju Segara/Pantai Pura Penyusuhan (Pura Penegil Dharma). Upacara ini dilaksanakan setiap Purnama Kapat pada periode 5 tahun sekali, dilakukan oleh Desa Adat Bulian.

Rangkaian upacara ini diawali dengan diadakannya Paruman Desa Negak Desa Adat Kubutambahan, pada acara Ngusaba Penyanjan dan Metata Linggih, saat ini akan diputuskan apakah kerama Desa sepakat untuk mengadakan upacara, dan jika iya maka kerama akan berjanji untuk ngemedalang Ida Betara Hyang Sakti Pingit.

Kemudian, saat Tilem Ketiga, Krama Desa Adat mulai melakukan beberapa rangkaian yang diperlukan untuk upacara diantaranya.

  1. Pebratan Desa yaitu tidak memakan daging yang berkaki empat.
  2. Tidak melakukan Atiwa-Tiwa, yaitu melakukan upacara ngaben selama 15 hari dalam 11 hari sebelum hari ngemedalang Ida.
  3. Memilih Pingitan (para laki-laki remaja) sebanyak 5 orang.

 

Pingitan adalah orang-orang yang bertugas untuk “Memundut Prelinggan Ida Bhatara”. Pingitan ini di-pingit di Pura Desa selama 15 hari. Sebelas (11) hari sebelumnya, dilakukan Upacara Mapinton untuk pingitan ini di Pura Telaga Waja yang bertujuan untuk meminta permakluman kepada Ida Bhatara, serta untuk penyucian diri bagi para pingitan. Pura Telaga Waja terletak di kawasan Jurang Pingit (di Desa Bulian).

Dua (2) hari sebelum hari Purnama Kapat, Prewayah dulu beserta para pingitan ini yang akan memohon/nunas Prelinggan Ida Bhatara, yang dituntun oleh Jero Mangku Gede (di Pura Gede : Pelinggih Ida Ratu Hyang Sakti Pingit).

Pada tengah malam saat perjalanan dari Jurang Pingit, Prelinggan Ida dilinggihkan sementara di Pura Pererenan. Di Pura Pererenan para pemedek dan pemundut mengadakan persembahyangan serta mempersiapkan penjemputan (pemendakan Ida Bhatara) untuk keesokan paginya. Keesokan di pagi hari, Prelinggan Ida dipendak oleh pelinggih-pelinggih (Jempana) para Bhatara-Bhatara dari Kubutambahan.

Sesampainya di Pura Desa, Ida Bhatara “Katuran Tulung Sangkul” dan pada tengah malam harinya diadakan Ngewangsuh/Nyangling Prelinggan Ida Bhatara. Selanjutnya pada Purnama Kapat Para Bhatara diiringi mepeningan ke  Pura Segara Penyusuhan, serta dimohonkan tirta di Pura Pucaking Giri (Baca : Pura Penegil Dharma).

Sore harinya Ida Bhatara kembali ke Pura Desa, dilanjutkan saat malam hari Ida Bhatara katuran suci serta berkenan “mantuk” ke Pura Gede (Kawasan Jurang Pingit Bulian). Pada saat upacara ngantukan, dilakukan pembuatan cacar samah (olahan ayam dan nasi sokan) dan paideran, tetabuh arak, tuak, serta berem. Kemudian, saat esok harinya yaitu Purnama Kubutambahan (Pangelong Apisan) dilakukan nunas tirta wangsuhpada di Pura Gunung Soca yang berada di wilayah Depeha/Tamblang. Tirta tersebut kemudian dipasupati di Pura Patih, serta dilanjutkan pada sore harinyya dipendak oleh beberapa tarian yaitu Baris Jojor (ilen-ilen Pura Panyusuhan), Baris Dap-Dap (ilen-ilen Pura Batan Nyuh), serta Rejang Dewa (ilen-ilen Pura Desa) ke Pura Patih.

Tirta ini disiratkan pada saat dihaturkan bhakti Pedatengan dan Suwih, yang dibiayai oleh krama Desa Kubutambahan dan krama Subak oleh keempat subak yang ada di Kubutambahan yaitu subak Tukad Dalem, Subak Babakan, Subak Tambahan, serta Subak Uma Desa.

Pada saat ngemedalang ini diundang pura-pura yang ada di Kubutambahan dianntaranya Pura Patih, Pura Panyusuhan, Pura Dalem Puri, Pura Batan Nyuh, dan Pura Beraban. Semuanya ngajak krama, pemaksan, teruna, dan pesaren masing-masing.

 

Sumber : Buku Upacara Mepeningan

Komentar atas Upacara Mepeningan Desa Bulian

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Lokasi Bulian

tampilkan dalam peta lebih besar