Desa Bulian

Profil Desa Bulian

Om Swastyastu,

            Desa Bulian adalah salah satu desa dari 13 (tiga belas) desa dalam Kecamatan Kubutambahan,Kabupaten Buleleng yang  berada diatas ketinggian 100 hingga 400 meter dari permukaan laut dengan temperatur 27̊ sampai 31̊ c. Pada tahun 2018 Desa Bulian tercatat berpenduduk sebanyak 1.340 KK (Kepala Keluarga), dan terdiri dari 4611 jiwa yang terbagi ke dalam 5 (lima) wilayah banjar dinas yaitu, Banjar Dinas Dangin Margi, Banjar Dinas Dauh Margi, Banjar Dinas Lodguwuh, Banjar Banyu Buah, Banjar Dinas Bantes dengan batas-batas sebagai berikut:

                        Timur               : Desa Bukti dan Desa Depeha

                        Barat               : Desa Tamblang dan Desa Bila

                        Utara               : Desa Bukti dan Desa Kubutambahan

                        Selatan            : Desa Tamblang dan Desa Depeha

Penduduk Desa Bulian yang mayoritas beragama Hindu secara umum bermata pencaharian sebagai petani/ pekebun, disamping sabagai buruh tukang, PNS, TNI-Polri. Lahan seluas 800,45 Ha dengan komposisi 85% kering dan sisanya lahan basah dikelola oleh 4 (empat) subak yakni 3 (tiga) subak abyan dan 1 (satu) subak basah/ babakan.

Adapun produk unggulan dibidang perkebunan di Desa Bulian adalah sebagai berikut : Buah Naga, Kelapa, Rambutan, Mangga dan lain-lain. Untuk Buah Naga DesaBulian merupakan sentra Budidaya terbesar di Bali, dengan luas tanaman diatas 15 Ha, Bidang kerajinan yang menonjol adalah kerajina inka yang dibuat dari lidi kelapa dan lidi daun rental. Sebagian kecil ada juga yang bergelut di bidang olahan pangan membuat jajanan untuk bahan upacara dan keperluan sehari-hari.

Potensi wisata yang ada pertama-tama adalah wisata religi yang menonjolkan kekhasan serta keunikan dari pura yang ada seperti Pura Banua yang identik dengan ”Royal Temple” atau pura yang mencirikan susunan kerajanan masa lampau serta tradisi budaya dalam bentuk yang langka (Bulu Geles, Ngemedalang Ida Ratu Hyang Pingit, dll)

Demikianlah sekilas profil Desa Bulian, tentu jauh dari sempurna karena keterbatasan literature dan narasumber, semoga tidak mengurangi arti dan tujuan.

Om Santih Santih Santih Om